This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Free Flaming Soccer Ball Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 30 Oktober 2018

Skuad Indonesia di Piala AFF Suzuki 2018



BISMILLAH! .!! Inilah Skuad Indonesia di Piala AFF Suzuki 2018. PSSI resmi memanggil 23 pemain untuk berjuang harumkan nama Indonesia, diarsiteki pelatih lokal Bima Sakti. Berikut 23 pemain terpilih!
.
***
» KIPER:
01. GK - Andritany Ardhiyasa (Persija)
02. GK - Muhammad Ridho (Borneo FC)
03. GK - Awan Setho Raharjo (Bhayangkara)
.
» BEK:
04. CB - Fakhruddin Arianto (Madura United)
05. CB - Hansamu Yama (Barito Putera)
06. CB - Bagas Adi Nugroho (Arema FC)
07. CB - Ricky Fajrin (Bali United)
08. LB - Rizky Pora (Barito Putera)
09. LB - Alfath Fathieer (Madura United)
10. RB - I Putu Gede JA (Bhayangkara)
11. RB - Gavin Kwan Adsit (Barito Putera)
.
» TENGAH:
12. CM - Bayu Pradana (Mitra Kukar)
13. CM - Zulfiandi (Sriwijaya FC)
14. CM - Evan Dimas (Selangor FA)
15. CM - Muhammad Hargianto (Bhayangkara)
16. CM - Septian David Maulana (Mitra Kukar)
17. CM - Stefano Lilipaly (Bali United)
18. LM - Febry Hariyadi (Persib Bandung)
19. LM - Saddil Ramdhani (Persela)
20. RM - Irfan Jaya (Persebaya)
21. RM - Riko Simanjuntak (Persija Jakarta)
.
» DEPAN:
22. CF - Dedik Setiawan (Arema FC)
23. CF - Alberto Goncalvez (Sriwijaya FC)
.
Para pemain akan berkumpul mulai Kamis dan akan memulai latihan pada Jumat, 2 November 2018.


#RoadToAFFSuzukiCup2018 ðŸ‡®ðŸ‡© ðŸ‡®ðŸ‡©
#SemangatMenolakMenyerah
🔥🔥

Selasa, 16 Oktober 2018

Tampil Apik di Timnas Indonesia, Zulfiandi Menantikan Peluang Bermain di Luar Negeri


  Zulfiandi memperlihatkan performa yang terbilang apik bersama Timnas Indonesia sejak Asian Games 2018. Pemain yang tergolong baru bergabung dengan tim asuhan Luis Milla itu mampu membuktikan kualitasnya mengawal lini tengah Tim Garuda.
.
Pelatih interim Timnas Indonesia, Bima Sakti, mengungkap apa yang pernah dikatakan Luis Milla perihal Zulifiandi. Menurut pelatih asal Spanyol itu, Zulfiandi ada di urutan pertama dalam daftar pemain paling potensial. Luis Milla bahkan disebut tertarik membawa pemain Sriwijaya FC itu bermain di luar Indonesia.
.
"Saya pernah menanyakan kepada coach Luis soal siapa pemain yang paling memiliki prospek bagus ke depannya. Luis Milla menjawab Zulfiandi, jadi selamat ya Zul," ujar Bima Sakti kepada Zulfiandi saat konferensi pers setelah laga uji coba kontra Hong Kong di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (16/10/2018).
.
Mendengar hal tersebut, Zulfiandi tersanjung. Pemain Sriwijaya FC itu mengaku masih akan menantikan kesempatan untuk bisa berkarier di luar negeri seperti beberapa rekan setimnya, Evan Dimas dan Andik Vermansah.
.
"Hanya orang lain yang bisa menilai saya. Terima kasih kepada coach Luis yang punya keinginan membawa saya ke luar negeri. Saya ingin mencobanya, tapi kesempatan itu belum ada," ujar Zulfiandi.
.
Zulfiandi bermain selama 72 menit sebelum akhirnya digantikan Bayu Pradana dalam laga uji coba kontra Hong Kong. Ia mengaku banyak belajar dari laga uji coba ini untuk mempersiapkan diri lebih baik jelang Piala AFF 2018.
.
"Alhamdulillah, kami sudah memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia. Hong Kong memiliki pemain yang bagus dengan postur tubuh yang tinggi. Kami belajar banyak dari mereka untuk bersiap menuju Piala AFF," ujarnya.



📋 Source: bola.com 



Senin, 01 Oktober 2018

Fakhri Husaini Optimistis Pemain Timnas Indonesia U-16 Punya Masa Depan Cerah





   Timnas Indonesia U-16 harus mengubur asa berlaga di Piala Dunia U-17 2019 setelah kalah tipis 2-3 dari Australia di perempat final Piala AFC U-16 2018 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (1/10/2018). 

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, merasa para pemainnya memiliki masa depan yang cemerlang meski gagal mewujudkan harapan untuk tampil di Piala Dunia.


Tim Garuda Asia unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak oleh Sultan Zico di babak pertama pertandingan kontra Australia. Namun, di babak kedua, gawang Timnas Indonesia U-16 yang dikawal Ernando Ari tiga kali kebobolan.

Tidak ingin menyerah, para pemain tim asuhan Fakhri Husiani itu terus menekan hingga akhirnya Rendy Juliansyah berhasil mencetak gol kedua pada menit ke-89. Namun, kekalahan 2-3 tak bisa dihindari.

Timnas Indonesia U-16 tersingkir dari Piala AFC U-16 2018 dan gagal melangkah ke Piala Dunia U-17 2019 yang akan digelar di Peru. Namun, Fakhri Husaini menegaskan para pemainnya harus melupakan kekalahan di Kuala Lumpur dan menatap ke depan mengingat para pemain muda ini punya masa depan yang cemerlang.

"Mereka harus belajar menerima hasil karena inilah sepak bola. Mereka harus bangkit kembali dan melupakan hasil ini karena mereka punya masa depan cemerlang di hadapannya," ujar Fakhri Husaini.

"Tim nasional usia muda bukan masalah banyaknya piala atau gelar juara yang diraih, tapi lebih kepada pembinaan. Semoga mereka bisa lebih berkembang dan memberikan kontribusi kepada tim nasional di jenjang berikutnya," lanjutnya.

Timnas Indonesia U-16 telah memberikan hiburan yang luar biasa dengan sejumlah keberhasilan meraih juara di sejumlah turnamen, seperti di Vietnam, Jepang, dan Piala AFF U-16 2018 di Sidoarjo. Fakhri Husaini pun merasa bangga bisa membimbing Bagus Kahfi dkk. selama ini.

(Bola.com)

Selasa, 25 September 2018

Rafli Mursalim Nilai Timnas Indonesia U-19 Dapat Pelajaran Berharga dari China

                             
        Timnas indonesia U-19 kalah telak 0-3 dari China dalam pertandingan terakhir PSSI Anniversary U-19 yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (25/9/2018). Striker Timnas U-19, Muhammad Rafli Mursalim, mengaku mendapatkan pelajaran berharga dari China sebagai persiapan tampil di Piala AFC U-19 2018.
Setelah bermain imbang 2-2 menghadapi Thailand di pertandingan pertama, Tim Garuda Nusantara menyerah 0-3 dari China di laga kedua. Meski sudah mempersiapkan antisipasi terhadap bola-bola mati China, dua gol dari tiga yang bersarang ke gawang Timnas Indonesia U-19 berawal dari set-piece.
Rafli mengakui keunggulan China atas Indonesia, baik secara fisik, permainan, maupun hasil pertandingan. Namun, ia yakin apa yang didapat Timnas Indonesia U-19 saat berjumpa China akan menjadi pembelajaran bagus di Piala AFC U-19 2018.
"Pertandingan ini menjadi pembelajaran bagi kami. China memiliki postur tubuh yang bagus dan teknik set-piece yang sulit diantisipasi," ujar Rafli
"Kami memang harus melakukan evaluasi dan memperbaiki lagi permainan kami untuk bisa mengantisipasi permainan seperti itu, karena bisa saja kami menghadapinya lagi di turnamen yang sebenarnya," lanjut striker muda Mitra Kukar itu.
Timnas indonesia U-19 akan memulai kiprah di Piala AFC U-19 2018 pada 18 Oktober. Sebelum itu, tim asuhan Indra Sjafri masih punya dua laga uji coba lagi, termasuk laga kontra Arab Saudi pada 9 Oktober mendatang.

(Bola.com)

Senin, 24 September 2018

Klasemen Piala AFC U-16: Indonesia Masih Berada Di Puncak Klasemen Grup C


   Timnas Indonesia U-16 masih bertahan di puncak klasemen Grup C Piala AFC U-16 2018 walau di pertandingan terakhir hanya bermain imbang 1-1 melawan timnas Vietnam U-16. Peluang lolos ke perempat final pun masih terbuka lebar.
Di pertandingan kedua penyisihan grup C, tim asuhan Fachri Husaini bermain seri 1-1 melawan Vietnam. Bermain di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Senin (24/9), Garuda Muda sempat tertinggal lebih dahulu setelah Tim Negeri Paman Ho Muda mencetak gol pada menit ke-31 lewat aksi Khuat van Khan.
Tim Merah-Putih menyamakan kedudukan melalui gol indah Sutan Zico pada menit ke-51. Timnas Indonesia U-16 bermain ofensif sepanjang laga. sayang pertahanan rapat kubu lawan membuat skor pertandingan tak berubah hingga peluit panjang berbunyi.
Beruntung posisi Indonesia tidak disalip India yang pada hari yang sama juga dipaksa bermain imbang tanpa gol ketika menghadapi Iran.
Persaingan di penyisihan Grup C masih seru. Timnas Indonesia U-16 yang kini mengoleksi empat poin masih bisa digoyang posisinya oleh India, Vietnam, atau Iran jika sukses memenangi duel akhir dengan skor telak. Pertandingan akhir penyisihan bakal digelar Kamis (27/9/2018).

(Bola.net )

Rabu, 12 September 2018

Timnas Indonesia Masih Memiliki 2 Agenda Uji Coba Sebelum Bergulirnya Piala AFF 2018




  Sekjen PSSI, Ratu Tisha, mengatakan Timnas Indonesia masih memiliki dua agenda uji coba sebelum bergulirnya piala AFF 2018, antara lain bersua Myanmar (9/10/2018), dan Hong Kong (16/10/2018).

"Dalam waktu dekat, kami memang akan kembali menjalani uji coba melawan Myanmar. Setelah itu, timnas akan melawan Hong Kong," kata Tisha. 

Tisha mengatakan, pertandingan uji coba melawan Myanmar dan Hong Kong adalah ajang pembuktikan para pemain senior untuk memperkuat timnas di Piala AFF 2018.

"Kami ingin memindai dan juga memantau ulang talenta yang tengah berkembang di Liga 1 saat ini. Ada banyak pemain senior yang masih punya potensi. Dua laga uji coba itu adalah kesempatan mereka untuk menampilkan yang terbaik," ujar Tisha.

Sebelum bersua Myanmar dan Hong Kong, Indonesia telah lebih dulu melakoni laga uji coba melawan Mauritius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (11/9/2018).

Hasilnya, Timnas Indonesia  meraih kemenangan 1-0 berkat gol Evan Dimas Darmono pada menit ke-88. Hasil itu merupakan modal penting bagi skuat Garuda menjelang dua laga uji coba kontra Myanmar dan Hong Kong. 


Timnas Indonesia U-16 Ditahan Oman pada Uji Coba Terakhir Jelang Piala AFC 2018




   Timnas indonesia U-16 gagal mengalahkan Timnas Oman U-16 pada uji coba di Stadion USIM (University Science Islamic Malaysia) Mini Stadium, Nilai-Negeri Sembilan, Malaysia, Rabu (12/9/2018).

Pada uji coba ini Timnas indonesia U-16   bermain sama kuat, 3-3, kontra Oman. Tiga gol Tim Garuda Asia seluruhnya lahir dari Amiruddin Bagus, dua gol di babak pertama dan satu gol di babak kedua.

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini, mengakui tim asuhannya mendapat lawan sepadan. Ia berujar, pertandingan berjalan ketat lantaran lawan cukup tangguh. Fakhri juga mengungkap hal yang jadi hasil evaluasi selama pertandingan berlangsung.

Di babak pertama, pelatih 53 tahun itu menilai permainan tim asuhannya belum cukup apik. Transisi dari menyerang ke bertahan, belum berjalan optimal hingga muncul gol-gol lawan. Namun, di babak kedua, permainan David Maulana dkk. dianggap lebih baik.

"Kami mulai merespons dengan baik permainan Oman di babak kedua. Transisi positif dan transisi negatif dijalankan dengan baik oleh pemain. Di babak kedua, kami punya beberapa peluang matang yang harusnya jadi gol, seperti penalti Bagus yang ditepis kiper, dan Hamsa yang tidak akurat passing-nya ke gawang lawan yang sudah kosong ditinggalkan penjaga gawang," jelas Fakhri seusai pertandingan.

Di sisi lain, pertandingan ini menjadi penutup rangkaian uji coba Tim Garuda Asia selama menjalani pemusatan latihan di Malaysia, sejak Rabu (29/9/2018).

Sebelum meladeni Oman, Timnas Indonesia U-16 sudah menggelar dua uji coba, yakni melawan Sime Darby U-17 (30/8/2018) dan Felda U-17 (4/9/2018). Dua uji coba itu berujung kemenangan, masing-masing dengan skor 4-0 dan 5-0. 

"Ini adalah uji coba terakhir kami. Saya ingin pemain tetap fokus di sisa latihan untuk menghadapi Piala AFC U-16 2018 yang tidak lama lagi ini akan berlangsung," kata Fakhri.

Setelah ini menuntaskan rangkaian uji coba di Malaysia, Timnas Indonesia U-16 akan bersiap, secara khusus menyongsong laga perdana penyisihan Grup C Piala AFC U-16 2018 kontra Iran (21/9/2018).

Selain Iran, Timnas indonesia U-16  juga akan meladeni Vietnam (24/9/2018) dan India (27/9/2018). Seluruh pertandingan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.

(bola.com)

Selasa, 11 September 2018

Debut Bersama Timnas Indonesia, Dedik Setiawan Bahagia




   Kebahagiaan Dedik Setiawan terjadi di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (11/9/2018). Impiannya untuk debut bersama Timnas Indonesia terwujud.

Tiga menit sebelum waktu normal habis, Dedik menginjakkan lapangan untuk pertama kalinya berseragam Timnas Indonesia. Satu menit jelang bubaran, bomber Arema FC ini berkontribusi besar terhadap gol semata wayang Evan Dimas ke gawang Mauritius.

Dedik melancarkan tendangan yang berhasil ditepis kiper Mauritius, Jean-Louis Kevin. Bola liar lalu mengarah ke Evan, yang dengan mudah tinggal menceploskan bola.

"Pastinya bangga ya. Pengalaman baru buat saya. Teman-teman juga mendukung dengan baik," ujar Dedik.

Debut Dedik bersama Timnas Indonesia pun tidak diwarnai dengan perasaan deg-degan. "Sudah tidak ada," katanya.

Penampilan menawan Dedik bersama Arema FC terbayar lunas. Performanya di kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak mengantar dirinya menembus skuat Timnas Indonesia.

Hingga pekan ke-20 Liga 1, Dedik telah membukukan tujuh gol. Dia tercatat sebagai bomber lokal ketiga tersubur di musim ini.


Senin, 03 September 2018

Samsul Arif Tidak Setuju Dengan Wacana Pelarangan Striker Asing di Liga 1




    Striker Barito PuteraSamsul Arif, tidak setuju dengan wacana pelarangan striker asing di Liga 1 untuk musim depan yang belakangan mencuat. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 berencana untuk membuat kebijakan itu.

PT LIB beralasan ingin striker lokal lebih banyak mendapat kesempatan bermain. Selama ini daftar pencetak gol di Liga 1 banyak didominasi pemain impor.

Samsul, yang berstatus sebagai striker lokal, melihat ada kelemahan dalam kebijakan itu bila diterapkan. Dia merasa kehadiran striker asing justru kehadiran striker banyak membantu pemain lokal.
"Itu saya pikir bukan solusi dan bukan kebijakan yang arif. Saya melihat pemain lokal juga ingin belajar dari pemain asing yang memiliki kualitas yang lebih baik. Tapi, mungkin lebih baik lagi setiap pelatih di Liga 1 memberikan kepercayaan kepada striker lokal," ungkap Samsul.

Striker berusia 33 tahun itu melihat saat ini Timnas Indonesia juga tidak terlalu memiliki kendala untuk mendapatkan striker lokal.

Selama ini, ia mencontohkan, Lerby Eliandry (Borneo FC) dan Ilham Udin Armaiyn (Selangor FA) termasuk predator yang tajam dan bisa diandalkan.

“Beberapa tahun belakangan, Timnas Indonesia mengalami banyak perkembangan bagus. Seperti coach Luis Milla berani memainkan striker muda yang memang harus diberi jam terbang. Kalau kemudian melarang, kami kurang dapat anutan atau teladan dari pemain asing yang memiliki banyak pengalaman," imbuh Samsul.

Samsul sosok striker lokal yang tajam meski telah memasuki usia kepala tiga. Musim lalu, dia menorehkan catatan impresif saat masih berseragam Persela Lamongan.

Pemain asal Bojonegoro menjadi striker lokal tersubur dengan koleksi 17 gol dari 34 pertandingan. Hal itu artinya dia berhasil mencetak rata-rata satu gol dalam setiap dua pertandingan.

Setelah hijrah ke Barito Putera musim ini, ketajaman Samsul rupanya tidak berkurang. Dia mampu membukukan 10 gol dari semua pertandingan atau 10 laga yang dijalani Barito Putera.

Rabu, 29 Agustus 2018

Luis Milla Diperpanjang, Bima Sakti Ditunjuk Menjadi Pelatih Timnas U-15



    Asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti Tukiman, diputuskan mendapat tugas baru dari PSSI. Langkah itu diambil PSSI dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengatakan, Bima Sakti disepakati untuk menangani Timnas Indonesia U-15, yang merupakan Timnas kelompok umur yang terbilang baru. Selama ini PSSI hanya memiliki Timnas U-16, Timnas U-19, Timnas U-23, dan Timnas Senior.
"PSSI membentuk Timnas U-15 yang nanti ditangani Bima Sakti. Ada banyak turnamen ke depan yang disiapkan untuk diikuti. Ini sebagai antisipasi jenjang pembinaan sepak bola di Indonesia," ujar Edy.  
Menurut Edy, antara PSSI dan Bima Sakti saling membutuhkan. PSSI butuh jenjang Timnas lebih banyak, sementara Bima Sakti harus mengaktualisasikan lisensi pelatihnya.
"Kami perlu Bima Sakti karena dia punya lisensi A AFC untuk pembinaan usia muda. Jadi untuk tugas dia sebelumnya membantu Luis Milla, akan kami cari gantinya. Nanti ada pembicaraan lagi," kata Edy.
Jika Bima Sakti menangani Timnas U-15, maka jenjang timnas berikutnya adalah U-17. Tidak ada lagi penyebutan untuk Timnas U-16 yang sekarang ditangani Fakhri Husaini. Dengan demikian PSSI segera memiliki jenjang Timnas U-15, Timnas U-17, Timnas U-19, Timnas U-23, sampai Timnas Senior.
"Timnas U-17 masih dibina Fakhri Husaini. Mereka sebentar lagi berangkat ke Malaysia untuk Piala AFC 2018. Kemudian Timnas U-19 dipimpin Indra Sjafri," imbuh Edy.

Selasa, 28 Agustus 2018

Dipertahankan, Luis Milla Latih Timnas Indonesia pada Piala AFF 2018






  PSSI memutuskan untuk mempertahankan Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia, kendati gagal memenuhi target bersama Timnas U-23 Indonesia pada Asian Games 2018.  Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, memastikan bahwa kontrak Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia diperpanjang. Keputusan untuk memperpanjang kontrak Milla sesuai hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di salah satu hotel di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).

“Hasil rapat Exco barusan memutuskan bahwa coach Luis Milla tetap dipercayakan untuk menukangi timnas senior pada Piala AFF 2018,” kata Edy 

Senin, 27 Agustus 2018

'Luis Milla Layak Dipertahankan'


  



  Dukungan untuk mempertahankan pelatih Indonesia Luis Milla berdatangan. Sejumlah eks penggawa timnas menilai pelatih asal Spanyol itu wajib dipertahankan.
Tim Indonesia U-23 tersingkir pada babak 16 besar Asian Games 2018 setelah kalah dari Uni Emirat Arab melalui drama adu penalti 3-4 usai seri 2-2 sampai perpanjangan wakt pada Jumat (24/8/2018). Target lolos empat besar pun gagal terwujud.
Meski kalah dan tersingkir, para pemain asuhannya juga berharap agar PSSI mempertahankanya. Milla dianggap memberikan banyak kemajuan.
Mantan gelandang timnas Firman Utina menilai Milla adalah pelatih yang pintar karena mampu memberikan perubahan untuk timnas Indonesia ke arah permainan yang modern. Jika melihat proses di masa mendatang, timnas sudah berada di jalan yang tepat.